Memutuskan
menjadi ibu rumah tangga, artinya telah siap untuk memfokuskan serta
mendedikasikan segenap waktu yang dimiliki untuk mengurus segala urusan di rumah,
mulai kebersihan rumah, gizi keluarga, pengasuhan anak, hingga hal-hal kecil
lainnya.
Bisa
dibilang, tanggung jawab seorang ibu rumah tangga itu sangat banyak dan kadang tak
ada habisnya.
Tak
heran jika seorang ibu rumah tangga kerap tak punya waktu luang cukup, untuk
hanya sekadar me time menikmati drama Korea (drakor) favoritnya layaknya saat
masih single.
Jangankan
streaming drakor, sekadar meluangkan waktu memejamkan mata di siang hari pun rasanya
sulit.
Ya,
itulah drama nyata seorang ibu rumah tangga, yang mirisnya kadang kerap
dianggap tidak berkontribusi apa-apa pada keluarga, karena hanya di rumah
menerima jatah bulanan dari gaji suami.
Padahal,
jika dibandingkan dengan mereka yang berkegiatan di luar (bekerja), tugas ibu
rumah tangga itu jauh lebih berat dan melelahkan.
Hampir
semua ibu rumah tangga harus mengerjakan pekerjaan di rumah mulai usai sholat
subuh hingga sore hari, bahkan ada yang saat malam masih sibuk dengan segala
urusan rumah dan anak-anak atau pun keperluan suaminya.
Tanggung
jawabnya seorang ibu rumah tangga pun tidak main-main, karena ia harus
memastikan dan menjamin semua dalam kondisi baik di bawah perannya.
Hal
inilah yang juga membuat seorang ibu rumah tangga jarang ada yang bisa punya penghasilan
sendiri, baik itu dengan bekerja atau membuka usaha.
Jika
Seorang Ibu Rumah Tangga Punya Penghasilan
Ibu
rumah tangga memang tidak diwajibkan mencari nafkah keluarga. Tetapi dengan
punya penghasilan sendiri, kondisi ekonomi keluarga bisa lebih terjamin karena
adanya dua sumber pemasukan, yakni dari istri dan suami.
Terlebih,
seiring waktu dan tumbuh kembang anak-anak, kondisi ekonomi sebuah keluarga pastinya
juga tidak akan selalu stabil, karena tingkat kebutuhan yang makin tinggi
tentunya.
Di
satu sisi, kesejahteraan keluarga itu penting, karena sangat berkaitan erat dengan
kesehatan, pendidikan, sandang, dan pangan.
Solusi
Ibu Rumah Tangga Berdaya dan Sejahtera
Tidak
semua ibu rumah tangga punya kehidupan indah dan serba berkecukupan dari penghasilan
suami.
Di
luar sana, masih banyak ibu rumah tangga yang hidup dengan kondisi ekonomi
lemah hingga kekurangan.
Untuk
itulah, tidak ada salahnya jika seorang ibu rumah tangga bisa punya penghasilan
demi membantu keuangan keluarga, namun tetap bisa menjalankan peran dan tanggung
jawabnya sebagai ibu dan istri di rumah.
Terkait
hal ini, Elsa Maharani, seorang wanita asal Padang, Sumatera Barat, yang sangat
peduli dengan kondisi ekonomi masyarakat di sekitaranya, berusah untuk bisa
membantu meningkatkan perekonomian para ibu rumah tangga.
![]() |
Elsa Maharani Dok.SATU Indonesia Awards |
Upayanya
ini dimulai dengan memproduksi hijab merek sendiri, yang diberi nama Maharrani
Hijab.
Elsa
menjadikan mereka sebagai mitra usaha bisnis yang telah dibangunnya sejak 2019
ini dengan berbasis industri rumah tangga.
Sebelum
menjadi mitra Elsa, para ibu rumah tangga itu bekerja sebagai pencacah batu
kali atau ART (asisten rumah tangga).
Namun,
berkat bimbingan Elsa, mereka akhirnya bisa memproduksi hijab, baju koko, gamis,
mukena, hingga masker.
Dari
sinilah ekonomi para ibu tersebut mulai terbantu, bahkan kini punya penghasilan
tetap di atas UMR Kota Padang.
Elsa
Maharani telah menjadikan 15 orang sebagai tenaga produksi dan 150 orang bergabung
dengan Maharrani Hijab sebagai reseller serta agen.
Sekadar
informasi, awalnya Elsa adalah reseller merk hijab ternama di Jakarta. Tetapi
kini ia memiliki brand sendiri hingga bisa memberdayakan banyak perempuan serta
meraup omzet ratusan juta per bulan.
Mengapa
Elsa memilih memberdayakan perempuan melalui Maharrani Hijab?
![]() |
Dok.SATU Indonesia Awards |
Hal
ini lantaran ia melihat adanya potensi bagi ibu rumah tangga yang tinggal di
sekitar Simpang Koto Tingga, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Padang.
Ia
pun melihat pangsa pasar yang cukup menjanjikan dengan memproduksi hijab,
karena sebagian besar wanita muslim di Padang mengenakan hijab.
Tentu
saja hal ini adalah satu keuntungan tersendiri baginya, karena sudah ada target
pasa yang jelas dan lebih mudah dijangkau.
Perempuan
kelahiran Padang, 5 Maret 1990 yang merupakan alumnus Universitas Andalas
(Unand) jurusan kesehatan ini memulai usaha dengan modal 3 juta.
Saat
itu Elsa mengajak banyak perempuan di Koto Tingga agar bisa mendapatkan
penghasilan sendiri dan mengubah ekonomi keluarga.
Selain
kuam perempuan, ternyata Elsa pun memberdayakan pria, yang diberi tugas
menjahit. Untuk bidang ini, ia memberikan upah sebesar 25K per helai pakaian. Ia
juga membedayakan para narapidana di lembaga pemasyarakatan setempat.
Kini,
Maharrani Hijab mampu memproduksi lebih dari 2.500 helai produk setiap bulannya
dengan jumlah ratusan reseller yang tersebar mulai Provinsi Aceh hingga Nusa Tenggara
Barat (NTB).
Selain
itu, ia pun telah memiliki agen hingga 60 orang, yang tersebar di dalam dan
luar negeri untuk memasarkan poduknya ke konsumen.
SATU
Indonesia Awards
Kepedulian
dan kesuksesan Elsa Maharani dalam membedayakan para ibu rumah tangga hingga
membuat ekonomi mereka membaik, telah mendapatkan ganjaran luar biasa, yakni menjadi
Penerima apresiasi SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards 2020 kategori
Bidang Kewirausahaan.
Elsa
adalah sosok inspiratif yang bis akita jadikan semangat untuk menebarkan banyak
manfaat pada sekitar. Karena sejatinya hidup itu akan punya nilai manfaat di
saat kita bisa menebar manfaat bagi sekitar, di saat kita bsa menjadi jalan
harapan orang lain, dan di saat energi kita tersalurkan untuk menciptakan suatu
perubahan baik.
No comments:
Post a Comment