Friday, 3 November 2023

Ahmad Hasyim Wibisono, Sang Perawat Luka yang Telah Hilangkan Duka Penderita Diabetes di Kota Malang

 



Penyakit diabetes adalah salah satu jenis penyakit kronis yang disebabkan oleh meningkatnya kadar gula dalam darah.

Umumnya, diabetes terdiri dari dua tipe, yakni diabetes tipe 1 (autoimun), di mana sistem imun tubuh akan menyerang dirinya sendiri, sehingga tubuh tidak bisa memproduksi insulin.

Kemudian yang kedua adalah diabetes tipe 2, yakni kondisi di mana tubuh masih bisa memproduksi insulin, namun dalam jumlah sedikit. Hal inilah yang membuat tubuh butuh asupan insulin dari luar.

Sebagai informasi, insulin dalah zat yang dibutuhkan untuk mengontrol kadar gula dalam darah agar bisa tetap normal, sehingga dapat secara optimal mengubah karbohidrat menjadi energi dalam tubuh. Inilah yang membuat kita punya tenaga untuk melakukan berbagai aktivitas.

Dari kondisi tersebut, bisa dibayangkan bagaimana keadaan orang dengan penyakit diabetes. Ya, mereka akan mudah lelah, tidak bisa bekerja berat, dan akan selalu merasakan haus.

Tak hanya itu, berkurangnya kadar darah dalam tubuh pendeita diabetes akan membuat jaringan kulit rusak dan sulit untuk membentuk jaringan baru.

Diabetes di Indonesia

Berdaasarkan riset yang dilakukan oleh International Diabetes Federation (IDF), Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak kelima di dunia.

Dari data itu, disebutkan bahwa sebanyak 19,5 juta orang dengan usia 20-79 tahun mengalami diabetes. Artinya, penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi juga bisa dialami mereka yang masih berusia muda, bahkan bukan tidak mungkin anak-anak.

Penyebab Diabetes

Diabetes bukanlah penyakit menular, namun penyebarannya di Indonesia bisa semengerikan itu, hingga menempatkan Indonesia di posisi 5 skala dunia. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Penyebab yang paling utama dari penyakit diabetes adalah konsumsi gula secara berlebihan. Selain itu, gaya hidup tidak sehat, kurang olah raga, hingga tidak mampu mengelola stress dengan baik adalah pemicu yang bisa membuat seseorang berpotensi besar mengalami penyalit ini.

Jadi, satu-satunya jalan agar terhindar dari penyakit, yang bagi sebagian orang dianggap “jijik” lantaran penderita biasanya akan mengalami luka, hingga harus diamputasi ini adalah tentunya dengan menjalankan pola hidup sehat serta mengontrol asupan gula yang dikonsumsi per harinya.

Sayangnya, hal ini tak semudah mengatakannya. Terlebih kini banyak beredar makanan manis yang menggiurkan. Selain itu, bagi golongan masyarakat menengah ke bawah, mereka tentunya tidak begitu memahami bagaimana mengatur konsumsi gula harian sesuai yang dianjurkan.

Ahmad Hasyim Wibisono Hadir Beri Harapan bagi Penderita Luka Diabetes

Fenomena luka diabetes yang susah sembuh dan lukanya yang bagi sebagian besar orang terlihat “jijik” telah menggugah hati seorang perawat dari kota Malang untuk ikut membantu sembuhkan penderita diabetes.



Ia sangat prihatin karena kebanyakan pasien diabetes harus berakhir di meja operasi untuk mengamputasi bagian tubuh yang luka akibat diabetes.

Padahal jika dirawat secara benar dan telaten, para penderita itu masih punya harapan sembuh dan tidak harus kehilangan anggota tubuh karena amputasi.

Adalah Ahmad Hasyim Wibisono, adalah seorang dosen di Universitas Brawijaya lulusan Keperawatan Unibraw yang lanjut studi S2 keperawatan di Universitas Indonesia.

Untuk membantu pasien diabetes, terutama yang tidak mampu secara ekonomi, Pak Hasyim mendirikan klinik Pedis Care di Kota Malang, Jawa Timur.

Klinik Pedis Care ini tak hanya menangani pasien diabetes, tetapi juga perawatan luka kronis lainnya, seperti luka kanker dan stoma.




Perjuangan pak Hasyim mendirikan klinik Pedis care terbilang tidak mudah. Pada awal pembentukannya, ia hanya dibantu oleh istri dan satu orang staf saja. Selama 3 bulan, belum ada pasien yang berobat ke kliniknya.

Saat itulah pak Hasyim mulai merekomendasikan kliniknya ke dokter-dokter di rumah sakit, hingga pasien pun mulai berdatangan ke klinik Pedis care atas rekomendasi dokter.

Dalam pelayananya, pak Hasyim menerapkan yang ramah dengan tindakan perawatan professional oleh para ahli.

Berkat ketekunan dan perjuanganya bersama tim Klinik Pedis Care, banyak pasien diabetes atau pun yang mengalami luka kronis lain perlahan sembuh.

Uniknya, Pedis Care ini menggunakan android untuk mengkaji luka pasien. Dari aplikasi inilah, tim Pedis Cae bisa mengukur dimensi luka pasien lebih akurat, sehingga penanganannya pun bisa lebih tepat.

Selain pengobatan di klinik, Pedis care juga menyediakan fasilitas care giver, yakni pelayanan kesehatan dengan datang langsung ke rumah pasien.

Biaya Pengobatan di Pedis Care

Penyakit diabetes biasanya butuh biaya pengobatan yang tidak sedikit. Namun, di Pedis Care, bagi pasien yang tidak mampu secara ekonomi bisa berobat gratis hingga sembuh.

Meskipun gratis, pelayanan dan pengobatannya tetap diperlakukan sama seperti pasien lainnya.

Mengapa tidak pakai BPJS?

BPJS memang bisa membantu masyarakat dalam meng-cover biaya pengobatan berbagai macam penyakit. Sayangnya, tidak semua jenis penyakit ditanggung oleh BPJS.

Jikapun ditanggung, namun tidak secara menyeluruh. Artinya, peserta BPJS masih harus mengeluarkan biaya tertentu.

Selain itu, faktanya banyak masyarakat miskin tidak memiliki BPJS. Bahkan untuk Kartu Indonesia Sehat, yang diperuntukkan bagi warga miskin pun mereka banyak yang tidak memilikinya.

Raih Apresiasi Satu Indonesia Awards dari Astra

Perjuangan pak Hasyim bersama Pedis Care ini mendapat respons positif dari banyak pihak, hingga banyak pasien yang berdatangan ke klinknya. Alhasil, Pedis Care pun makin dikenal luas.

Perjuangan dan dedikasi pak Hasyim ini pun akhirnya dilirik oleh Astra dan mengantarkan pak Hasyim sebagai penerima penghargaan Satu Indoensia Award pada tahun 2019 untuk kategori Kesehatan.

Berkat bantuan dana yang didapatnya dari Astra, Pedis Care kini mampu sudah punya bangunan klinik milik sendiri, yakni berada di jalan Banten no 6 Klojen, Malang.

Referensi:

https://www.halodoc.com/kesehatan/diabetes

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2227/9-cara-mencegah-diabetes-yang-bisa-dilakukan-mulai-hari-ini

https://dataindonesia.id/kesehatan/detail/penderita-diabetes-indonesia-terbesar-kelima-di-dunia

https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/si-perawat-luka-penghilang-duka/

Mata Kering Itu Bukan Sekadar Gangguan! INSTO Dry Eyes Segarkan Mata Dalam Sekejap

  Mata Kering? Ini bukan hal SePeLe! Terkadang kita sering mengabaikan datangnya sinyal kecil dari tubuh, termasuk saat mata yang terasa...